Pengikut

Senin, 16 Agustus 2010

Belajar tentang Kehidupan

Pada jam 8.30 malam atau pm (waktu bagian inggris) televisi berdering, sambil menerjemahin buku tentang filsofi salah satu seni bela diri di Jepang, saya mendengarkan salah satu acara di televisi swasta. Diceritakan tentang kisah hidup Bang Anwar Fuadi dari ranah Minang. Sungguh benar-benar mencengangkan cerita kehidupan dari penulis novel “Negeri 5 menara” itu. Berawal dari ranah minang, terus pergi mencari ilmu ke Pondok Gontor terus ke Unpad dan kemudian merantau ke hamir 30 negara dan mendapat 5 beasiswa. Sungguh benar-benar contoh hidup yang perlu kita teladani. Filosofi hidup dan kesungguhan hati yang diajarkan oleh Bang Fuadi sangat menyentuh hati. Saya sadar selama ini tidak bersungguh dengan cita-cita saya.



Bang Anwar mengajarkan bahwa jika kita memiliki cita-cita yang besar, maka kita juga harus bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Harus berbeda dengan orang lain yang notabene biasa-biasa saja. Banyak orang mengatkan bahwa kita harus menjadi orang yang luar biasa jika kita ingin sesuatu yang luar biasa. Akan tetapi, luar biasa dalam arti apa, tidak ada penjelasan dalam kata-kata itu. Sampai saya menyadari arti luar biasa adalah bersungguh-sungguh dalam segala aktifitas jasmani dan juga bersungguh dalam aktifitas rohani. Kedua hal itu sangat lah berhubunngan. Dan saya sendiri sebenarnya menempatkan urusan rohani dulu daripada jasmani. Atau dalam kata lain urusan dengan Tuhan dulu dari pada aktifitas duniawi. Walaupun dalam praktekny memang susah. Kembali ke topik tadi, jika kita menjadi orang yang luar biasa berdoanya, salah satu contoh, pasti kita akan ada pendorong untuk berusaha mencapi cita-cita kita. Misal saya ingin menjadi dosen, walapun IP saya sedikit, tapi doa kita percaya atau tidak pasti didengarkan dan Tuhan akan membantu kita dalam mencapai cita-cita kita. Asalkan syarat kedua yaitu berusaha dalam arti kata luas. Di sini berusaha adalah memang benar-benar fokus dalam belajar, bekerja dan jg meminimalisir adanya kemalasan. Memang malas adalah musuh besar kita, tapi toh tidak mungkin akan terus ada dalam zona kenyamanan terus menerus. Bang Anwar telah menyadarkan saya bahwa dunia ini begitu luas, maka jika kita hanya berdiam diri untuk mencapai-cita kita, maka kita tidak akan bisa mencapainya. Seperti kata Bang Anwar, bersungguh-sungguhlah, niscaya kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Tidak ada komentar: